GeremHill yang mengGeramkan...
Pak Sumartono:
sebelum nanjak lewat jalanan berbatu dan berbeton yang hampir 80 % tuntun bareng rame-rame antara Statue Siliwangi sampai di desa Kedurung, banyak tawanya dan banyak candanya di trek antara Statue Siliwangi sampai Desa Kedurung,
Lihat GATe 5 ke GEReM HiLL di peta yang lebih besar
banyak mejengnya sambil petentang-petenteng gaya didepan kamera untuk menghilangkan frustasi setelah ngedorong sepeda yang biasanya jadi tunggangan kesayangan, kali ini gantian sepeda yang kita dorong dengan sisa tenaga yang ada.
Senyum ngeledek diri sendiri terpancar dari masing-masing gowesser yang ikutan, sambil dalam hatinya berkata kapan ini dinaikinya kok belum nyampai juga desa Kedurung-nya. Kira-kira jarak seratus-seratus limapuluh meteran dari desa Kedurung mulai digowes lagi dengan semangat baru setelah mejeng dibawah pohon pisang (lihat gambar). Penulis duluan nggowesnya dan nunggu di puncak sekitar setengah kilometer dari desa Jurang Lampung (sebelum sampai Jurang Lampung/Masjid) simpang tiga arah Bojanegara dan Merak. Disini juga banyak ambil gambar dengan latar belakang laut Bojanegara (galangan kapal Bojanegara). Para Gowesser memilih arah ke Gerem yang bisa dinaiki sambil sedikit extra hati-hati untuk check up rem dan semua pada menurunkan sadle sepeda masing-masing, kecuali penulis karena seatpost-nya dipakai untuk tempat 2nd wtr. bottle. Awas harus hati-hati disini sewaktu turunan tajam, disarankan untuk turun aja (dituntun) aja kalau ragu-ragu, daripada nyosor ke pinggir masuk selokan atau langsung terjun ke jurang. Setelah turun arah ke Gerem relative nggak pernah digowes sepedanya di gelontorkeun aja udah cukup banter sambil waspada lihat kedepan tentunya.
Sampailah di Gerem setelah melalui beberapa pedesaan, rencana mau lewat pedesaan untuk sampai di Damkar warung Pecel, tapi karena dah capek dan udah empat jam lebih nggegowes dan dorong sepeda, rupanya kita pilih lewat jalan raya saja yang relative agak sepi nggak seperti hari-hari kerja karena bertepatan hari minggu/liburan. Di warung pecel Damkar sempat istirahat sekitar setengah jam lebih dikit, kita pulang kembali ke rumah masing-masing dari Damkar-KS mejuju Simpang tiga - Jombang Kali - Kavling dan Jam setengah sebelas udah ada di rumah masing-masing kembali.
Kesan dari Lintasan ini cukup nyodog di ulu ati dan bagi yang pemula bersepeda perlu latihan mental yang matang untuk lewat Trek ini, untuk berkenalan menghadapi tanjakan yang cukup extreme, membosankan karena memang betul-betul 50% jalannya tidak bersahabat untuk dinaikin sepedanya. Untuk para maniac MTB pasti kepingin ngulang kembali untuk dicoba lagi sambil menertawakan diri sendiri dari kelemahannya masing-masing karena masih ada jalan yang nggak ketanjak, itulah romantika bersepeda gunung yang bikin orang ketagihan mau nyoba trek-trek yang ganas. Untuk Trek lintasan ini didaerah Cilegon dan sekitarnya penulis golongkan termasuk Trek yang harus dicoba dan cukup menguras tenaga. Ayooo.... Ayooo..... siapa mau nyoba..... memang sudah banyak yang nyoba kesini termasuk yang dari comunity - comunity sepeda Serang juga sudah banyak yang nyobain.
Tapi biarpun baru dua kali penulis lewat Trek ini ( posting pertama track ini ), juga ingin nanti mengulang kembali Trek ini.......
(Hanya Highlander yang paranoid aja yang mau mengulang Track GeremHill..)
Silahkan klik link ini untuk melihat foto selengkapnya
By Sumartono
Posting Komentar