(Oleh :Pak Bambang Tri)
Banyak goweser yang sudah punya
pengalaman bertahun di bidang gowes yang tentunya sudah sangat terbiasa secara
refleks memainkan shifter, tetapi barangkali tidak pernah membayangkan
bagaimana sistim kerja transmisi sepeda yang melibatkan crank/chain ring dan
sprocket dengan berbagai ukuran. Saya mau sharing mengenai gear ratio untuk MTB
yang sering kita gunakan.
Pada umumnya sepeda MTB dilengkapi
dengan 3 crank (jumlah gigi: 44 – 32 – 22) di depan, dan 9 sprocket/cassette
(jumlah gigi: 32 – 28 – 24 – 21 – 18 – 16 – 14 – 12- 11) di hub roda belakang. Penomeran
Crank (no.1, 2 dan 3) atau sprocket (no. 1 - 9) dimulai dari gear yang paling
dekat dgn frame, semakin jauh dari frame nomernya membesar dan bila dikayuh sepedanya
akan terasa makin berat dan travelnya semakin panjang.
Penggunaan Crank/chain ring disesuaikan
dengan kondisi jalan yang di tempuh.
·
Crank no.1
(terkecil) – digunakan ketika goweser menemui tanjakan (sangat) terjal dimana
ujung jalan tidak terlihat,
·
Crank no.2
(medium) – digunakan untuk menapaki jalan yang sedikit menanjak atau berbatuan
tidak merata. Crank ini juga lebih sering digunakan terutama bagi pemula ketika
belum terbiasa memainkan shifter
·
Crank no.3
(terbesar) – digunakan untuk menambah kecepatan di jalan datar / menurun.
·
Sedangkan
Sprocket digunakan untuk mengatur kecepatan atau beban kayuhan dengan perubahan
permukaan jalan.
Kombinasi 3 crank dan 9 sprocket akan
menghasilkan 27 gear ratio yang biasa kita kenal dengan 27 speed, seperti ditunjukkan
pada table-1 di bawah.
Mengacu pada
tabel-1. Gear Ratio
- Kombinasi
Crank no. 3 (terbesar, jumlah gigi 44) dan sprocket no. 9 (terkecil, jumlah
gigi 11), rationya 44 : 11 = 4, artinya 1 kali kayuh akan dihasilkan 4 x
putaran roda.
- Kombinasi Crank
no. 1 (terkecil, jumlah gigi 22) dan sprocket no. 1 (terbesar, jumlah gigi 32),
rationya 22: 32 = 0.7, artinya 1 kali kayuh akan dihasilkan 0.7 x putaran roda.
Begitu seterusnya
Masing2 gear
ratio di atas apabila dikalikan dengan keliling roda akan menghasilkan travel
yang berbeda- beda, yang tentunya membutuhkan power berbeda pula.
Dari Grafik-1 di
bawah memperlihatkan kurva gear ratio untuk masing2 Crank. Dari kurva tsb dapat
dilihat bahwa ada beberapa ratio yang sama atau mendekati sama. Contohnya ratio
antara Crank terkecil (CR1) dgn sprocket no.8 sama dengan Crank tengah (CR2)
dengan Sprocket no.5, sama dengan Crank besar (Cr3) dengan Sprocket no.3,
(warna biru muda, pada tabel-1 di atas). Begitu juga dengan artio yang lainnya,
sehingga dari 27 gear ratio dalam kenyataannya hanya ada 14 tingkatan gear
ratio atau 14 speed saja.
Apabila ke 3 kurva di dekatkan akan
terlihat ke 3 kurva hampir berhimpitan (lihat Grafik-2: Interpolasi). Disadari ataupun tidak, perpindahan
gigi MTB akan mengikuti kurva interpolasi ini.
Dari grafik-2
Interpolasi ini, kalau kita menggunakan sepeda dengan 30 speed maka dapat
disimpulkan bahwa gear 30 speed (3 x 10) perpindahannya akan lebih halus
dibandingkan dengan 27 speed (3 x 9)
karena perbedaan antar gear ratio-nya semakin kecil, yang tentunya 30
speed performanya akan semakin baik.
Semoga bermanfaat
Bambang Tri Prihatmoko